Soal: Apakah manusia diberi pilihan atau diberi kemudahan?
Jawab:
Manusia diberi kemudahan juga diberi pilihan karena Allah menakdirkan apa yang akan terjadi pada dirinya dan apa yang akan dilakukannya. Bersamaan dengan itu Allah memberinya kemampuan dan kesanggupan untuk tidak melakukan dan memilih perbuatan yang akan mendapatkan pahala atau perbuatan yang akan mendapatkan siksa. Allah berkuasa untuk mengarahkannya kepada petunjuk. Dalilnya adalah firman Allah:
“… Siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak seorang pun dapat memberinya petunjuk. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak seorangpun dapat menyesatkannya….”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Berbuatlah kalian karena setiap orang dimudahkan menuju tujuan ia diciptakan.” [1]
Allah berfirman:
“Adapun orang yang mendermakan (hartanya di jalan Allah), bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka kelak Kami akan menyiapkan jalan yang mudah baginya.” (QS. Al-Lail: 5-7)
Allah telah mengakui bahwa manusia mempunyai amal, yaitu derma hartanya, taqwanya, dan keimanannya pada kebajikan. Allah memberitahukan bahwa Dia juga memudahkan setiap manusia dengan memberinya pertolongan dan kekuatan. Kalau Allah berkehendak, manusia dijadikan sesat dan dikuasai oleh seseorang yang menjauhkannya dari kebenaran. Selain itu, Allah juga memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya.
Golongan Ahli Sunnah berpendapat bahwa dosa-dosa dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada diri manusia berlaku karena kehendak Allah, kehendak alamiah, dengan pengertian bahwa hal itu terjadi karena diciptakan dan diadakan oleh Allah, namun Allah tidak menyukai hal itu, tidak menyenangi pelakunya, bahkan memberi hukuman kepada mereka yang melakukannya. Oleh karena itu, dosa dan kejahatan yang dilakukan manusia dinisbatkan kepada manusia dan dinyatakan sebagai orang yang berbuat dosa atau kafir atau fasik atau fajir. Sekalipun demikian, yang menetapkannya dan menciptakannya adalah Allah. Kalau Allah berkehendak Dia akan menjadikan semua manusia mendapatkan hidayah. Semua hikmah pada makhluk dan perintah-Nya hanyalah milik Allah. Segala yang ada berada dalam kekuasaan-Nya, tidak satu pun yang tidak berada dalam kehendak-Nya.
Akan tetapi, golongan Mu’tazilah mengingkari kekuasaan Allah terhadap perbuatan-perbuatan para hamba-Nya. Menurut mereka, manusia sendirilah yang menentukan dirinya berada pada jalan sesat atau berada pada jalan petunjuk. Kekuasaan manusia untuk berbuat lebih kuat daripada takdir Tuhan.
Golongan Jabariyah berpendapat sebaliknya. Mereka menetapkan takdir Tuhan secara berlebihan dan meniadakan kemampuan dan ikhtiar manusia. Mereka menyatakan bahwa manusia tidak mempunyai pilihan dan kekuasaan sedikit pun.
Golongan Ahli Sunnah berada di tengah-tengah. Mereka berpendapat bahwa manusia mempunyai kekuasaan atas perbuatan mereka. Mereka mempunyai kemauan yang memungkinkan untuk berbuat. Allah menciptakan mereka, kemampuan mereka, dan kehendak mereka yang membuat perintah dalam syariat Allah tidak menjadi sia-sia dan larangan-Nya tidak menjadi batil sehingga tidak menafikan perbuatan manusia dan kemampuannya untuk berbuat apa saja. Wallahu a’lam. (Syaikh Ibnu Jibrin, Fataawa Tauhiid, hlm. 52-53)
Catatan kaki:
[1] Bukhari no. 4949 dalam Kitaabut Tafsiir dan Muslim no. 2647 dalam Kitaabul Qadar.
Sumber: Fatwa Kontemporer Ulama Besar Tanah Suci disusun oleh Khalid Al-Juraisy (penerjemah: Ustadz Muhammad Thalib), penerbit: Media Hidayah, cet. Pertama, Rajab 1424 / September 2003, hal. 49-51.
**Artikel: Ummu Zakaria
Related Post :
FATAWA
- Peringatan Hari Ulang Tahun, Hari Ibu, Hari Jadi Pernikahan, Hari Valentine
- Siapa Bilang Bekam Itu Sunnah?
- Hukum Memakai Sepatu Atau Sandal High Heels
- Fatwa – Fatwa Yang Berkaitan Dengan Darah Wanita ( bag 1)
- Sebaik-baik Shof Wanita Adalah Yang Paling Belakang
- Apakah Sholat Dhuhur Bagi Wanita Pada Hari Jum’at Harus Menunggu Selesainya Sholat Jum’at?
- Benarkah Video Malaikat Ka’bah?
- Nasehat tentang Mahar dan Pesta Pernikahan
- Menyewakan Masjid Untuk Akad Nikah
- Syubhat dan Bantahan tentang Kewajiban Mentaati Pemerintah
- Haramnya Tinju
- Hukum Memakai Celana Ketat dalam Shalat
- Hukum Menyingkat Shalawat dengan SAW
- Nasihat Syaikh Rabi' bagi pengelola situs Internet
- Bolehkan Tidur Setelah Ashar ?
- Menyikapi Pajak dengan Bijak
- Kesimpulan Antara 2 Pendapat Ulama
- Menjamak Shalat Karena Jadi Penganten
- Demikianlah Fanatisme
- Mentahdzir mubtadi adalah suatu keharusan ?
- Apakah Hasan Al Banna seorang ahli bid`ah ?
- Hamas adalah kelompok jihad yang menyimpang
- Film & sandiwara, nyanyian adalah sarana dakwah bid'ah (3)
- Film & sandiwara, nyanyian adalah sarana dakwah bid'ah (2)
- Film & sandiwara, bai'at adalah sarana dakwah bid'ah
AQIDAH DAN TAUHID
- Makam Nabi Dibongkar, Siapa Dalang Di Balik Isu Tersebut?
- Amalan di bulan Ramadhan : Kewajiban, Hikmah, & Adab-adab Puasa Ramadhan
- Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Bukan Sekedar Pengakuan
- Kumpulan Artikel Seputar Natal dan Tahun Baru
- Iringi Keburukan Dengan Kebaikan
- Ketika Bahagia Dan Celaka Telah Ditentukan
- Lebih Dekat Dengan Salaf
- Benarkah Video Malaikat Ka’bah?
- Imam yang Empat adalah Satu, Mengapa Kita Berselisih ?
- Rujuk kepada Petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
- Berkenalan dengan 4 (Empat) Imam
- Siapakah Ahlus-Sunnah Sejati?
- as-Salafush-Shalih sebagai Rujukan dalam Memahami al-Qur’an dan as-Sunnah
- Tanda Hari Kiamat : Munculnya Imam Mahdi
- Syubhat dan Bantahan tentang Kewajiban Mentaati Pemerintah
- Hanya Satu Jalan Menuju Allah ‘Azza wa Jalla
- Ciri-Ciri Da'i Sesat
- Hukum Menyingkat Shalawat dengan SAW
- Tiada Nabi Lagi Sesudah Beliau!
- Goresan Pesan Untuk Pembela Kebenaran
- Mengenal Jalan Hidup Golongan yang Selamat (Manhaj Al-Firqah An-Najiyah)
- TAKWA DAN KEUTAMAANNYA
- Para hamba selalu membutuhkan hidayah
- Menjadi Umat Terbaik dengan Saling Menasehati
- WAJIB MENGQADHA SHALAT YANG TERTINGGAL
ULAMA SUNNAH
- Al-Imam Ahmad bin Hanbal Tauladan dalam Semangat dan Kesabaran
- Bait Sya’ir yang membuat Al-Imam Ahmad -rahimahullaah- menangis
- Kecerdasan Imam Asy-Syafii
- Nasehat Emas Imam Asy-Syafi’i Rahimahullaah
- Berkenalan dengan 4 (Empat) Imam
- Biografi Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah
- Teladan Indah dari Salafus Shalih
- Pesan berharga dari Syeikh Albani -rohimahulloh-
- Sejarah Hidup Imam Al Ghazali (2)
- Sejarah Hidup Imam Al Ghazali (1)
- Mengenal Imam Muslim
- Hukum Menyingkat Shalawat dengan SAW
- Nasihat Syaikh Rabi' bagi pengelola situs Internet
- Kesimpulan Antara 2 Pendapat Ulama
- Dalil-Dalil yang Mewajibkan Cadar (2)
- Dalil-Dalil yang Tidak Mewajibkan Cadar (2)
- Dalil-Dalil yang Tidak Mewajibkan Cadar (1)
- Para hamba selalu membutuhkan hidayah
- Menjamak Shalat Karena Jadi Penganten
- Kesaksian Para Sahabat Tentang Hafalan dan Ketelitian Abu Hurairah
- Iman dalam Pandangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah
- Hamas adalah kelompok jihad yang menyimpang
- Mengenal Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany, Tokoh Kebanggaan Kaum Sufi
- Hukum Pajak dan Bea Cukai (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah)
0 komentar:
Post a Comment