Al-Hasan berkata: Lisan orang yang pandai berada di belakang hatinya. Bila dia ingin berbicara, dia berpikir terlebih dulu. Jika perkataan itu baik untuknya, maka dia mengatakannya, dan apabila perkataan itu buruk baginya maka dia menahannya. Dan hati orang yang bodoh berada di belakang lisannya. Jika dia hendak mengatakan sesuatu maka dia mengatakannya, tidak berpikir dulu apakah hal itu berakibat baik atau buruk baginya.
قَالَ الْحَسَنُ : لِسَانُ الْعَاقِلِ مِنْ وَرَاءِ قَلْبِهِ ، فَإِذَا أَرَادَ الْكَلامَ تَفَكَّرَ ، فَإِنْ كَانَ لَهُ قَالَ ، وَإِنْ كَانَ عَلَيْهِ أَمْسَكَ ، وَقَلْبُ الْجَاهِلِ مِنْ وَرَاءِ لِسَانِهِ ، فَإِنْ هَمَّ بِالْكَلامِ تَكَلَّمَ لَهُ وعليه
Sumber: Abu Bakar ad-Daynuri, Al Majalasah wa Jawahir al-Ilm, no. 3049, Maktabah Syamilah
It is reported that Al-Hasan Al-Basrî – Allâh have mercy on him – said:
The intelligent person’s tongue is behind his heart: when he wants to speak, he first thinks. If [his words] will be in his favor, he says them, and if they will be against him, he does not speak. And the ignorant person’s heart is behind his tongue: when he merely thinks of saying something, he says it, whether it is for or against him.
Abû Bakr Al-Daynûrî, Al-Mujâlasah wa Jawâhir Al-’Ilm article 2049.
0 komentar:
Post a Comment