Diriwayatkan bahwa Bilal radhiallahu anhu tidak pernah lagi mengumandangkan Adzan untuk siapapun setelah kematian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Suatu ketika dia berada dan Syam dan begitu pula Umar radhiallahu anhu sedang mengunjungi Syam.
Ketika itu waktu shalat telah tiba, orang-orang berkata pada Umar (radhiallahu anhu), "Alangkah baiknya jika engkau perintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan." Umar memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan suaranya, maka tidak satu pun dari para sahabat yang pernah bersama Rasulullah (shallallahu alaihi wasallam) yang mendengarkan adzan Bilal pada masa Rasulullah hidup kecuali menangis hingga basah jenggotnya, dan Umar yang paling hebat tangisannya. Orang-orang yang tidak pernah berjumpa dengan Rasulullah - shallallahu alaihi wasallam - pun turut menangis disebabkan tangisan mereka, dan terkenang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Referensi: Al-Bidayah wan-Niahayah (edisi Indonesia) oleh Ibnu Katsir
http://www.khayla.net/
**Artikel: Ummu Zakaria
0 komentar:
Post a Comment