Pada saat persiapan menghadapi pasukan Romawi pada perang Yarmuk, Mu’adz bin Jabal radhiallahu anhu berjalan mengingatkan manusia dan berkata:
Wahai Ahlu al-Qur’an, para penghafal Kitabullah, penolong kebenaran dan para wali-wali al-Haq, sesungguhnya rahmat dan surga Allah tidak akan diperoleh dengan berandai-andai, Dan Allah tidak akan memberikan ampunan dan rahmat-Nya kecuali lepada orang yang jujur dan membenarkan-Nya. Tidakkah kalian mendengar firman Allah:
(Artinya) “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa....” (QS An-Nuur [25] : 55)
Sumber: Al-Bidayah masa Kulafaur Rasyidin (edisi Indonesia). Ibnu Katsir, hal, 153.
______________
Aduhai... jika kepada ahli al-Qur’an, para penghafal Kitabullah dan orang-orang shalih yang berjihad di jalan Allah saja diperingatkan bahwa Surga tidak diperoleh dengan berandai-andai, lalu bagaimana dengan kita yang derajat keimanan dan amal ibadah yang sangat jauh berada di bawah mereka, yang sehari-hari lebih banyak berkonsentrasi dengan urusan dunia dan meluangkan waktu untuk kehidupan akhirat sedikit saja di waktu senggang, mengabaikan begitu banyak kewajiban atau menundanya hingga datang masa tua, lalu merasa aman dari adzab Allah dan berandai-andai masuk surga?
**Artikel: Ummu Zakaria
0 komentar:
Post a Comment