Seseorang hendaknya segera memanfaatkan masa muda dan waktu luangnya untuk mendapatkan ilmu. Janganlah dia terpedaya dengan at-taswif (menunda-nunda) dan angan-angan karena setiap waktu luangnya berlalu tanpa ada pengganti.
Hendaknya dia semampunya memutus segala hal yang menyibukkan dan menghalanginya dari kesempurnaan menuntut ilmu, mengerahkan segenap kemampuan dan kekuatan semangat mencari ilmu ….
Oleh karena itu, sebagian salaf lebih senang mengasingkan diri dari keluarga dan berada jauh dari negerinya, karena pikiran yang penuh akan mengurangi kemampuannya memahami hakikat ilmu dan hal-hal detail yang rumit.
“Allah tidaklah menjadikan dua hati bagi seseorang di dalam rongga tubuhnya.” (Al-Ahzab: 3)
Demikian pula dikatakan:
“Ilmu itu tidak akan memberimu sebagian darinya, sampai engkau memberikan seluruh dirimu.”
Al-Khathib al-Baghdadi, dalam al-Jami’, menukilkan ucapan sebagian ulama, “Tidak akan mendapatkan ilmu ini melainkan orang yang meliburkan tokonya, terbengkalai kebunnya, dan meninggalkan teman-temannya, sampai-sampai ketika salah seorang kerabatnya meninggal dia tidak bisa ikut menyaksikan jenazahnya.”Meskipun nukilan tersebut mengandung ungkapan yang berlebihan, namun maksudnya adalah seseorang harus mengumpulkan hati dan mengonsentrasikan pikirannya.
(Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim, hlm. 70-71, cet. Darul Kutub Al-Ilmiyah, secara ringkas)
Sumber: Majalah Asy Syariah no. 56/VI/1431 H/2010, rubrik Permata Salaf.http://atsarsalaf.wordpress.com/
**Artikel: Ummu Zakaria
Related Post :
AKHLAQ DAN ADAB
- Al-Imam Ahmad bin Hanbal Tauladan dalam Semangat dan Kesabaran
- Kenapa Anakmu Nakal?
- Menuntut Kesempurnaan ?
- Introspeksi Diri di Bulan Suci Ramadhan
- Amalan di bulan Ramadhan : Kewajiban, Hikmah, & Adab-adab Puasa Ramadhan
- Menyambut Bulan Ramadan, Hati-hati Ritual Anehnya
- Mencari Teman
- Karena Cinta Sejati atau Kecantikanmu Saja ?
- Kumpulan Artikel Seputar Natal dan Tahun Baru
- PEGANGLAH TANGAN SAUDARAMU, LALU TUNTUNLAH IA MEMASUKI SURGA…
- Renungan Untuk Para Pelaku Bisnis
- BERGAUL DENGAN TETANGGA
- Ketika Sahabat Kita Membeberkan Rahasia Kita !!!
- BOSENAN AKHLAK YANG BURUK
- Suami Sejati : "Surat dari Suami Buat Para Suami"
- SALAH SANGKA TENTANG PERSAHABATAN
- Gandeng Ukhuwah
- Memadamkan Api Amarah
- Jadilah Pemaaf Agar Diampuni Allaah
- Nasehat Untuk para Pendidik (Pengajar)
- Iringi Keburukan Dengan Kebaikan
- Lenyapnya Keberkahan 'ilmu
- Sebagian Badan Terkena Sinar Matahari
- Lihatlah Siapa Temanmu
- Sepotong Kue Tart dan Secuil Pahala
AMALAN SEHARI-HARI
- Hukum Tidur Terlentang
- Hukum Tidur Tengkurap
- Dosa Besar Karena Pria Memakai Cincin Emas
- Hukum Memakai Sepatu Atau Sandal High Heels
- BERGAUL DENGAN TETANGGA
- Ketika Sahabat Kita Membeberkan Rahasia Kita !!!
- Jadilah Pemaaf Agar Diampuni Allaah
- Nasehat Untuk para Pendidik (Pengajar)
- Lenyapnya Keberkahan 'ilmu
- Indahnya Akhlaqul Karimah
- Hukum Tidur Setelah Shubuh
- Saudariku, Jangan Engkau Lupakan Hakku, Hakmu, dan Hak Sesama Muslim...
- Masa Haidh Bukan Masa Libur Ibadah
- Ringtone HP dengan Lantunan Al Qur’an
- Menjadi Benalu Apa Tidak Malu?
- Hukum Memakai Celana Ketat dalam Shalat
- Berkaos Kaki Tanda Muslimah Sejati ?
- Shalat diatas Pesawat dan Jarak Safar
- Aurat Wanita di Depan Mahramnya (Bagian 2)
- Goresan Pesan Untuk Pembela Kebenaran
- Bolehkan Tidur Setelah Ashar ?
- Aurat Wanita di Depan Mahramnya (Bagian 1)
- Bacaan Keluar WC
- MARI SHOLAT BERJAMA'AH !
- MEMBALAS KEBAIKAN ORANG LAIN
HIKMAH
- Sebuah Ruang Berdindingkan Ketenangan
- Nasihat Salamah bin Dinar kepada Khalifah
- 5 Kelebihan Yang Diberikan Allah Kepada Unta
- Pencarian
- Bait Sya’ir yang membuat Al-Imam Ahmad -rahimahullaah- menangis
- HARUSKAH MARAH...?
- Kecerdasan Imam Asy-Syafii
- Kisah-kisah Teladan Menakjubkan Tentang Semangat Menuntut Ilmu
- Hidup Tanpa Tuduhan
- Lenyapnya Keberkahan 'ilmu
- Sepotong Kue Tart dan Secuil Pahala
- Indahnya Akhlaqul Karimah
- mUtiaRA yg tAk perNAh uSanG……
- Akhir Perjalanan Sang Perantau
- Kontradiksitas
- Bait-bait Indah… Yang menggugah…
- Mutiara Hikmah
- Pesan berharga dari Syeikh Albani -rohimahulloh-
- Kami akan Terus Membelamu, Wahai Ibu Kami, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhaa
- Goresan Pesan Untuk Pembela Kebenaran
- “ Surat dari Suami Untuk Para Istri ”
- Lihatlah, Siapa Mahrammu (2)
- Kesimpulan Antara 2 Pendapat Ulama
- Dalil-Dalil yang Tidak Mewajibkan Cadar (1)
- Mereka Berkata tentang Cinta
0 komentar:
Post a Comment