Berikut adalah salah satu fatwa dari Syaikh Ibnu Utsaimin tentang kriteria calon suami yang hendaknya dicari oleh seorang muslimah.
[Pertanyaan] Apa yang paling penting dan dasar bagi seorang wanita dalam mencari suami dan bukankah menolak lamaran lelaki yang baik dengan alasan duniawi dapat menyebabkan murkanya Allah kepada si wanita?
[Jawab] Sifat yang terpenting yang harus dicari dalam diri si pelamar adalah akhlaqnya yang baik beserta agamanya (kebiasaannya dalam menunaikan ajaran). Kesehatannya dan garis keturunannya, ini adalah aspek yang kedua. Yang terpenting adalah si pelamar harus baik dalam akhlaq dan agamanya – dengan mempertimbangkan sisi keimanan dan akhlaq baiknya, si wanita tidak akan kehilangan rasa hormatnya, jika ia tetap bersamanya, ia akan memperlakukan istrinya dalam kebaikan, dan jika ia menceraikan istrinya, akan dilakukannya dengan tindakan yang bijak. Selanjuntya, keimanan dan akhlaq yang baik akan dapat membawa keberkahan buat si wanita dan anak-anaknya dimana dia dapat belajar akhlaq dan agama yang baik dari suaminya.
[Pertanyaan] Apa yang paling penting dan dasar bagi seorang wanita dalam mencari suami dan bukankah menolak lamaran lelaki yang baik dengan alasan duniawi dapat menyebabkan murkanya Allah kepada si wanita?
[Jawab] Sifat yang terpenting yang harus dicari dalam diri si pelamar adalah akhlaqnya yang baik beserta agamanya (kebiasaannya dalam menunaikan ajaran). Kesehatannya dan garis keturunannya, ini adalah aspek yang kedua. Yang terpenting adalah si pelamar harus baik dalam akhlaq dan agamanya – dengan mempertimbangkan sisi keimanan dan akhlaq baiknya, si wanita tidak akan kehilangan rasa hormatnya, jika ia tetap bersamanya, ia akan memperlakukan istrinya dalam kebaikan, dan jika ia menceraikan istrinya, akan dilakukannya dengan tindakan yang bijak. Selanjuntya, keimanan dan akhlaq yang baik akan dapat membawa keberkahan buat si wanita dan anak-anaknya dimana dia dapat belajar akhlaq dan agama yang baik dari suaminya.
Tapi jika si lelaki pelamar tidak memiliki aspek ini maka hendaklah si wanita menolaknya, apalagi jika dia lalai dalam shalatnya atau dikenal sebagai pecandu minuman keras – waiyudzubillah.. Jadi, hal yang paling penting adalah bagi para wanita untuk memperhatikan kebaikan akhlaqnya dan penerapan ilmu agamanya. Pertimbangan garis keturunan merupakan aspek tambahan yang jika dapat dipenuhi maka akan semakin pas.
Sesuai dengan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam,
“Jika datang kepada kalian orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia.” [HR. Muslim]
Bagaimanapun jika ditemukan calon yang semakin serupa dengan kedudukan si wanita maka itu semakin baik.
Sumber: Fataawal-Mar’ah Vol. 1. p.50 dari situs TROID
Dari fatwa di atas dapat disimpulkan bahwa1.
Pertimbangan utama dalam mencari suami dan menilai lamaran seorang lelaki adalah faktor agamanya dan akhlaqnya, pilihlah yang agama dan akhlaknya yang baik seperti hadits yang sudah disebutkan.2.
Lalu jika ada datang pelamar yang memiliki sifat-sifat di bawah ini, sebaiknya dihindari adalah:- Lalai dalam shalat lima waktu dan shalat Jum’at
- Pencandu minuman keras (pemabok)
- Pecandu narboka
- Pezina yang belum bertaubat
- Lelaki yang tidak memiliki pekerjaan
- Perokok
- Banci
- Penjudi
- Lelaki yang bekerja di bidang yang berkaitan dengan hal-hal yang telah diharamkan, seperti riba (bank), penerima suap, berkaitan dengan musik, dan lainnya
- Lelaki yang bakhil / pelit
www.shalihah.com
***artikel Ummu Zakaria***
Related Post :
MAHAR
- Hak-Hak Istri atas Suami
- Bingkisan untuk Sang Pengantin
- Seputar Mahar
- Istikharah untuk Nikah dan Hal Lainnya
- Meminta Izin dalam Menikahkan Seorang Gadis
- Seputar Lamaran
- Pertimbangan Al-Kafaa-ah dalam Memilih Suami
- Sssttt….. Ada yang ingin Ku Katakan ” Saatnya Untuk Kita Menikah “
- Bid'ahnya Anggapan Sial Menikah di Bulan Syawal
- Hafalan Al-Qur’an Menjadi Mahar dalam Pernikahan
KHITBAH
- Dengan Islam, Kubidik Kebahagiaan Rumah Tanggaku
- Tanya Jawab: Aku Tak Percaya Diri
- Kutunggu Pinanganmu
- Menolak Pinangan Tanpa Alasan
- Bekal-Bekal Menuju Pernikahan Sesuai Sunnah Nabi
- JANGAN LIHAT TAMPANGNYA
- UNTUKMU WAHAI PARA SUAMI
- Hak-Hak Suami Atas Isteri
- Hak-Hak Istri atas Suami
- Bingkisan untuk Sang Pengantin
- Seputar Mahar
- Istikharah untuk Nikah dan Hal Lainnya
- Meminta Izin dalam Menikahkan Seorang Gadis
- Seputar Lamaran
- Pertimbangan Al-Kafaa-ah dalam Memilih Suami
- Sssttt….. Ada yang ingin Ku Katakan ” Saatnya Untuk Kita Menikah “
- Mawaddah, Mahabbah dan Rahmah dalam Kehidupan Sepasang Insan
- Hafalan Al-Qur’an Menjadi Mahar dalam Pernikahan
- MENIKAH DI USIA MUDA, SIAPA TAKUT !
- ALKHITBAH ATAU MEMINANG
- PERNIKAHAN MENURUT ISLAM, DARI MENGENAL CALON SAMPAI AKAD NIKAH..
MUNAKAHAT
- Menuntut Kesempurnaan ?
- Baru Talaq Satu dan Dua, Jangan Segera Berpisah, Ia Masih Istrimu!
- Dunia tak hanya milik berdua
- Suami Sejati : "Surat dari Suami Buat Para Suami"
- Wasiat Seorang Ibu Kepada Putrinya Yang Akan Merasakan Mahligai Malam Pertama
- Wahai Sepasang Suami Istri, Di mana Cinta Itu?
- Kehidupan Baru untuk Sang Putri
- Malam Pertama
- Apakahkah Suami Istri Kembali Bersatu Di Surga Kelak?
- Bolehkah Nazhor Diulangi ?
- Nasehat tentang Mahar dan Pesta Pernikahan
- Peran Suami dalam Rumah Tangga
- “ Surat dari Suami Untuk Para Istri ”
- Indahnya Rumah Tangga di Bawah Naungan Manhaj Nubuwwah
- Menjamak Shalat Karena Jadi Penganten
- Faedah Menikah di Usia Muda
- Dengan Islam, Kubidik Kebahagiaan Rumah Tanggaku
- Tanya Jawab: Aku Tak Percaya Diri
- Kutunggu Pinanganmu
- Batasan Kufu dalam Pernikahan
- Siapakah Mahrammu?
- Menolak Pinangan Tanpa Alasan
- Bekal-Bekal Menuju Pernikahan Sesuai Sunnah Nabi
- Nasihat Pernikahan untuk Putriku
- Nasehat bagi wanita yang terlambat menikah
0 komentar:
Post a Comment