Wednesday 22 September 2010

Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur’an

Bermakna perenungan dan pencermatan ayat-ayat Al-Qur’an untuk tujuan dipahami, diketahui makna-maknanya, hikmah-hikmah serta maksudnya. 
Tanda-tanda Tadabbur Al-Qur’an:
  1. Menyatukan hati dan pikiran ketika membaca Al-Qur’an. Hal ini dibuktikan dengan berhenti di setiap ayat karena ketakjuban dan pengagungan.
  2. Menangis karena takut kepada Allah.
  3. Bertambah kekhusyukan.
  4. Bertambah iman. Bisa diketahui lewat pengulangan ayat-ayat secara spontan.
  5. Merasa bahagia dan gembira.
  6. Gemetar karena rasa takut kepada Allah Ta’ala kemudian diikuti dengan pengharapan dan ketenangan.
  7. Bersujud sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah.
Tanda-tanda kecintaan hati pada Al-Qur’an:
  1. Senang ketika bertemu dengannya.
  2. Duduk bersamanya dalam waktu yang cukup lama tanpa merasa jenuh.
  3. Rindu dan sangat berharap untuk bertemu dengannya.
  4. Sering berdialog dengannya, percaya dengan arahannya dalam pemecahan masalah.
  5. Ta’at kepadanya, walau dalam hal perintah maupun larangan.

Kunci-kunci tadabbur Al-Qur’an didapat dengan cara:
1
Hati, hati adalah alat untuk memahami Al-Qur’an, sedangkan hati berada di tangan Allah Ta’ala yang dibolak-balikkan sesuai kehendak-Nya. Seseorang sangat butuh kepada Rabbnya untuk dibukakan hatinya guna memahami Al-Qur’an.
2
Tujuan dan urgensi, yaitu:
  • untuk memperoleh ilmu
  • mengamalkannya, yaitu membaca Al-Qur’an dengan niat mengamalkannya, dengan niat mencari ilmu untuk diamalkan. Al Hasan bin Ali berkata, “Bacalah Al-Qur’an sehingga bisa mencegahmu (melakukan dosa). Bila belum demikian maka (pada hakikatnya), Anda belum membacanya.”
  • bermunajat kepada Allah mengandung faedah bahwa Allah mencintaimu (ketika membaca Al-Qur’an), Allah melihatmu, mendengarmu, memujimu, dan memberimu pahala
  • Mengharap pahala, yaitu di setiap huruf yang dibaca walau terbata-bata
  • berobat dengannya, yaitu obat untuk rohani (maknawi nafsu) dan jasmani.

3
Membaca Al-Qur’an ketika shalat.
4
Membacanya ketika malam (qiyamul lail), yakni di saat hening dan bisa konsentrasi.
5
Satu pekan, hendaklah mengkhatamkan bacaannya.
6
Dengan hapalan, yaitu menggunakannya disaat shalat.
7
Mengulang-ngulannya hingga hapalan menjadi mantap.
8
Mengaitkan, yaitu antara Al-Qur’an dan realita harian.
9
Membacanya dengan tartil, dan tidak tergesa-gesa dan memahaminya.
10
Keras, keras dalam membacanya untuk menambah konsentrasi sehingga memperoleh dua sisi, yaitu bentuk dan suara. Namun jangan terlalu keras sehingga mengganggu orang lain.

Sumber: “Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur’an”, Dr. Khalid bin Abdul Karim Al-Laahim, Pustaka An-Naba’

http://www.shalihah.com/

Related Post :

0 komentar:

Post a Comment