Friday 1 February 2013

Gandeng Ukhuwah

Bismillaah ...

Dari Yunus bin Abdul A'la rahimahullaah, diriwayatkan bahwa dia berkata:
"Asy-Syaafi'ie pernah berkata kepadaku:
"Wahai Yunus! Apabila engkau mendengar kabar yang tidak mengenakkan dari seorang teman, janganlah lantas terburu-buru memusuhinya dan memutus hubungan tali kasih. Karena dengan demikian engkau akan termasuk orang yang menghilangkan keyakinannya dengan keraguan. Tetapi yang benar, temuilah dia, dan katakan kepadanya:
"Aku mendengar engkau mengatakan begini dan begini."
Ingat, jangan sebutkan secara mendetail. Apabila ia mengelak, katakan kepadanya:
"Engkau lebih benar dan lebih baik dari yang kudengar."
Dan jangan perpanjang lagi urusannya.
Tapi kalau ia mengakuinya, dan kamu bisa melihat ada yang bisa dijadikan alasan baginya dalam hal itu, terimalah alasan itu.
Namun apabila engkau juga tidak mendapatkan alasan apapun baginya, sementara amat sulit jalan untuk mendapatkannya, engkau bisa tetapkan bahwa ia melakukan kesalahan. Setelah itu, engkau bisa memilih: kalau engkau mau, engkau bisa membalas dengan yang setara dengan perbuatannya tanpa menambah-nambah, dan kalau engkau mau, engkau bisa memaafkannya. Dan memaafkannya berarti lebih dekat dari ketaqwaan dan lebih menunjukkan kemuliaanmu. Sebagaimana Firman Allaah:
"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allaah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zhalim."
(asy-Syuraa: 40).
Kalau dengan balasan yang setimpal, engkau masih mendapat tantangan dari dirimu sendiri, pikirkanlah kembali kebaikan-kebaikannya dimasa lampau, hitung semuanya, lalu balaslah kejahatannya sekarang dengan kebaikan.
Janganlah karena kejahatannya, engkau melupakan kebaikannya yang terdahulu. Karena yang demikian itu adalah kezhaliman yang sesungguhnya, wahai Yunus.
Apabila engkau memiliki teman, gandenglah dengan tanganmu erat-erat, karena mencari teman itu susah, dan berpisah dengannya itu perkara mudah."
(Shifaatush Shafwah II: 252-253).
Allaahu a'lam.


Source : Shaalih 
















Related Post :

0 komentar:

Post a Comment