Dasar ibadah adalah “tauqif” (menahan diri, tidak dilaksanakan kecuali ada dalil). Oleh karena itu, Allah memerintahkan untuk mengikuti Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah subhanahu wa ta’alaberfirman (yang artinya), “Katakanlah,‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.‘” (QS. Ali Imran:31)
Allah berfirman (yang artinya), “Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedangkan mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An-Nisa`:13)
Dalam Shahihain, dari Umar bin Al-Khattab radhiallahu ‘anhu. Diriwayatkan bahwa beliauradhiallahu ‘anhu mencium hajar aswad, seraya berkata,
إِنِّيْ أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ وَلَو ْلاَ أَنِّي ْرَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبَّلَكَ مَا قَبَّلْتُكَ
“Sesungguhnya, aku tahu bahwa engkau hanyalah batu yang tidak memberikan mudarat atau manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammenciummu, tentu aku tidak akan menciummu.”
Juga telah disebutkan sebelumnya, ucapan sebagian salaf, “Ikutilah dan jangan membuat kebid’ahan, maka sungguh kalian telah tercukupi.”
Sebagaiman telah lalu bahwa di antara syarat diterimanya amal adalah memurnikah ittiba’ (sikap mengikuti, red.) kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sungguh, telah datang nash yang banyak dalam Alquran dan As-Sunnah yang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta melarang perbuatan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, seorang pun tidak boleh keluar dari segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh As-Sunnah dan ditunjukkan oleh Al-Kitab (Alquran) dan As-Sunnah serta ditempuh oleh salaful ummah.
***
artikel muslimah.or.id
Disalin ulang dari buku Jadilah Salafi Sejati (terjemahan dari kitab Kun Salafiyyahn ‘alal Jaddah, karya Syekh Dr. Abdussalam bin Salim As-Suhaimi), hlm. 111-112, terbitan Pustaka At-Tazkia. Dengan penyuntingan bahasa oleh redaksi www.muslimah.or.id.Artikel Ummu Zakaria
Related Post :
MANHAJ
- Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Bukan Sekedar Pengakuan
- Peringatan Hari Ulang Tahun, Hari Ibu, Hari Jadi Pernikahan, Hari Valentine
- Mengapa Harus Bermanhaj Salaf ?
- Lebih Dekat Dengan Salaf
- Syaikh Osama bin Laden Rahimahullah di Mata Ulama Ahlus Sunnah
- Imam yang Empat adalah Satu, Mengapa Kita Berselisih ?
- Rujuk kepada Petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
- Berkenalan dengan 4 (Empat) Imam
- Siapakah Ahlus-Sunnah Sejati?
- as-Salafush-Shalih sebagai Rujukan dalam Memahami al-Qur’an dan as-Sunnah
- Hanya Satu Jalan Menuju Allah ‘Azza wa Jalla
- Goresan Pesan Untuk Pembela Kebenaran
- Mengenal Jalan Hidup Golongan yang Selamat (Manhaj Al-Firqah An-Najiyah)
- Menjadi Umat Terbaik dengan Saling Menasehati
- Demikianlah Fanatisme
- MENGENAL KOMUNITAS SALAFY
- Yang Dimaksud Sunni dan Syi’ah
- Salafi Harus Anti Sayid Qutb?
- Kewajiban Mengikuti Manhaj Salaf
- Bahayanya Pemikiran Takfir Sayyid Qutub
- Sayyid Qutb di Mata Ibnu Jibrin
- Siapakah Wahhabi ?
- Mengenal Manhaj Salaf
0 komentar:
Post a Comment