Keep yourself to yourself, fulfill your duties & ignore the hatred. Best advice given to me by a sister. Works every time. |
Sebenarnya, saya sedikit
bingung dengan orang-orang yang memberi komentar negatif itu. Apakah itu salah
satu bentuk pelampiasan cinta terpendam? ;p ,,
atau kecemburuan? Atau hasad di dalam hati, bahwa saudaranya memiliki
yang tidak ia miliki?
Sehingga komentar negatif
menjadi buah yang mereka keluarkan dari perasaan mereka yang terpendam? Yang
mana kah?
Kepada orang-orang yang hanya
pandai memberi komentar tidak baik dan imajinasi kotor, tanyalah pada diri
kalian, apa tujuan memberi komentar itu? Ingin menjatuhkan harga dirinya kah?
Atau membuatnya menderita seperti penderitaan yang kalian rasakan? Tenggelam
dalam kedengkian?
Bagi saya, orang-orang yang
memberikan komentar negatif atau dugaan-dugaan kotor pada manusia yang lain
atau kepada diri saya, mereka hanya iri saja dengan kehidupan kita yang di mata mereka adalah 'lebih
baik' daripada hidup mereka, maka dari itu silakan, silakan
lanjutkan saja. Terima kasih untuk segala tuduhan-tuduhan yang tidak jelas itu.
Saya teringat nasihat-nasihat
para ulama salaf tentang komentar-komentar negatif ini, sehingga saya tidak terlalu ambil pusing dengan komentar-komentar
tersebut, karena kita memang tidak akan pernah lepas dari komentar-komentar negatif tersebut..
Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan: "Sebuah cara paling manjur untuk mendapatkan ketenangan adalah mengabaikan omongan orang dan memperhatikan ucapan Sang Pencipta alam. Barangsiapa yang menyangka bahwa dirinya bisa selamat dari celaan manusia, maka dia telah gila."
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan dalam Majmu' Fatawa: "Tidak ada jasad yang selamat dari hasad, akan tetapi orang yang tercela menampakkannya dan orang yang mulia menyembunyikannya."
Imam Asy Syafi'i rahimahullah mengatakan: "Engkau takkan bisa membuat semua manusia ridha. Maka perbaiki hubunganmu dengan Allah. Kemudian tak usah pedulikan apa kata manusia."
Shaikh Muqbil rahimahullah once said: "If you wish that people would stop speaking ill of you then hide under a big stone. Even after that they won't stop."
Bagi saya, hanya orang-orang
yang memiliki tempat dihati saya yang bisa mengusik saya. Bila nama kalian
tidak ada dihati saya, apapun yang kalian lakukan untuk mengganggu saya, saya
minta maaf, bahwa yang kalian harapkan tidak terjadi. Maaf mengecewakan,
karena komentar negatif itu tidak memberi dampak berarti dalam hidup saya. Dan
maaf, bahwa segala gangguan yang diberikan tidak bernilai sebagai gangguan di mata
saya.
Sangat picik pikiran
seseorang yang hanya menilai pribadi seseorang hanya dari merk barang atau
harga barang yang menempel di badan. Atau hanya dari seberapa besar atau kecil
rumah yang ditinggali.
Maaf, tetapi pemikiran
seperti ini menurut saya adalah pemikiran yang rendahan.
Orang-orang yang bahkan tidak
mengenal saya kemudian memberikan komentar tentang pribadi saya, sebenarnya
saya kasihan pada mereka. Apalagi, bila aib tersebut ia bagi-bagikan kepada
orang lain. Sungguh kasihan.
Tetapi, tak mengapa, aib yang
saya miliki sebenarnya jauh lebih buruk dari yang dituduhkan. Lanjutkan saja.
Sekali lagi, saya ucapkan
terima kasih.
Tetapi, tak peduli bagaimana mereka membenci saya, selama keluarga dan sahabat-sahabat saya masih
memberi saya cinta, segala hinaan yang ditabur di 'udara', malah akan membuat
orang-orang terdekat saya makin mencintai saya.
Orang tua saya yang
membesarkan saya, hidup bersama saya setiap hari, mereka lebih tahu bagaimana
saya yang sebenarnya daripada orang-orang itu, orang-orang yang hanya sebulan
mengenal saya tetapi menyebar hal yang tidak pernah saya lakukan selama saya
hidup bersama orang tua saya. Orang tua saya mengenal semua teman-teman saya,
mereka tahu dengan siapa saya bergaul dan bagaimana saya bergaul. Jadi, saya
sedikit woww gitu kepada orang yang baru kenal saya tetapi sudah menabur hal
tidak baik di 'udara'.
Saya tak peduli bagaimanapun
hinaan yang ditujukan pada saya, tetapi jangan pernah sekali-kali sentuh agama
saya dan orang tua saya!
Mungkin para haters ini
sedang beruntung karena mereka terlintas di hati saya, bahkan saya membuat
tulisan tentang mereka.. oh well, I can't belive it I did this
Tetapi, ini bukan berarti
haters mendapat tempat di hati saya, ini hanya sebuah ungkapan saya,
bahwa saya tidak terganggu, jadi jangan buang waktu menyebar atau menulis yang
tidak bermanfa'at ya. Ga lelah kah hati menyimpan dendam & kebencian?
Saya pernah membaca sebuah
kalimat, lupa baca dimana x_x, begini kira-kira, "Menyimpan dendam dan sakit hati terus
menerus kepada orang lain, ibarat meminum racun tetapi berharap orang lain yang
mati."
See.. Let it
go
Bila ada yang tidak berkenan,
sampaikan maksud secara baik-baik, face to face, talk gently, kita semua
manusia biasa yang tak bisa melalui satu hari pun tanpa berbuat dosa, jangan
memendam sendiri dan jangan berharap orang lain akan paham bila kamu tidak
mengatakannya, berbicaralah apa masalahnya. Dan jangan menyebar hal yang
tidak-tidak dan memberi komentar yang tidak-tidak. Ga bagus dibaca orang.
Sebuah nasihat indah dari Ustadz Badru Salam hafizhahullah, beliau mengatakan; ''Mengetahui aib Muslim adalah ujian. Akankah kita menutupinya disaat kita tidak suka padanya..."
Dan takutlah pada Allah, tinggalkan perbuatan ghibah dan namimah. And keep ourself busy in remembering our faults, so that we have no time to remember the faults of others.
0 komentar:
Post a Comment