Bismillah..
Ikhwah Fillah...semoga alloh tidak menjadikan hati-hati ini jenuh untuk mengulang dan terus mengulang ilmu yang di dapat...
Teringat pertanyaan imam Al-Ghazali yang pernah beliau tanyakan pada murid-muridnya yang masih awwam sekaligus memberi pelajaran bagi mereka,
1. Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling jauh dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling besar di dunia ?
4. Apa yang paling berat di dunia ?
5. Apa yang paling ringan di dunia ?
6. Apa yang paling tajam di dunia ?
Suatu hari,
Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya itu. Lalu beliau bertanya.... pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab "Orang tua, guru, kawan, dan sahabat".
Imam Ghozali membenarkan semua jawaban itu tetapi beliau menjelaskan bahwa yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Karena Allah Azza Wa Jalla telah menyebutkan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Q.S. Ali Imran:185)
”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Imam Ghozali meneruskan pertanyaan kedua...., "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan polos "Negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang". Lalu Imam Ghozali tersenyum sambil memberitahu bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu tidak salah. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU" kata beliau. Walau dengan cara apa pun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan tuntunan syariat.
Imam Ghozali meneruskan pertanyaannya yang ketiganya....
"Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab "Gunung, bumi dan matahari". Senyum beliau kian mengembang, semua jawaban itu dianggapnya benar dan memang tidak salah. Tapi bukan itu yang beliau maksudkan, lalu menjelaskan bahwa yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179).
Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan keempat pun diutarakannya, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab "Besi dan gajah". Semua jawaban itu sekali lagi tidak salah, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab: 72).
Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
[1233] yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah Azza Wa Jalla meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah Azza Wa Jalla, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
Kini pertanyaan kelima mengalir lembut dari bibirnya yang menunjukkan perhatiannya kepada murid-murid di hadapannya, "Apa yang paling ringan di dunia ini?", Ada yang menjawab "Kapas, angin, debu dan daun-daunan". Semua itu benar kata Imam, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Terkadang karena alasan pekerjaan, musyawarah, alasan dibuat-buat atau alasan lainnya waktu sholat kadang terabaikan bahkan sholatnya ditinggalkan.
Dan pertanyaan terakhir kata beliau, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?"... Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "Pedang". Benar, kata beliau, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena sebab lidah, Manusia selalu menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri bahkan nyawa bisa melayang karenanya.
Saudaraku, Hidup di dunia itu unik, hanya sekali dan mati juga sekali. teramat sayang disia-siakan, selayaknya dibingkai dengan keindahan. Adakah kita menganggap keindahan selain islam?, Tiada keindahan melainkan Agama (Islam). Hidup di Akhirat bagai lautan tak bertepi, bagai waktu tak berujung. Hanya 2 tempat persinggahan (Surga/Neraka). Buatlah pilihan! Yang sekali itu tidak boleh berlalu kcuali menoreh prestasi besar di sisi Allah Azza Wa Jalla.
***artikel Ummu Zakaria***
Related Post :
KISAH
- Sebuah Ruang Berdindingkan Ketenangan
- Nasihat Salamah bin Dinar kepada Khalifah
- Al-Imam Ahmad bin Hanbal Tauladan dalam Semangat dan Kesabaran
- Kisah Cinta Tak Sampai Mughits kepada Barirah
- Tahukah Anda Siapa Pembunuh Amirul Mu'minin 'Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu ?
- Sebuah Kisah Nyata tentang Kekuatan Do'a
- Cinta Itu Tidak Mengenal Usia
- Love Story
- Kisah-kisah Teladan Menakjubkan Tentang Semangat Menuntut Ilmu
- Peristiwa Bi`r Ma’unah dan Awal Mula Qunut Nazilah
- Hidup Tanpa Tuduhan
- Tanda Cinta Dari Sang Terkasih
- Because Iam Your Mahram
- Kisah Taubat Al-Fudhail bin Iyadh
- Hai Miskin!
- Episode Jodoh Bag. 1
- Abu Ubaidah dan Permainan Pedang di Yarmuk
- Al-Imam Abu ‘Ubaid Al-Qasim bin Sallam
- AL KHANSA : IBUNDA 4 MUJAHID SEJATI
- Kesaksian Para Sahabat Tentang Hafalan dan Ketelitian Abu Hurairah
- Kisah Perang Yamamah
- Mengenal Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany, Tokoh Kebanggaan Kaum Sufi
- Salman Al-Farisi, Sang Pemburu Kebenaran
- GARA-GARA WANITA
- 3 Teladan Syaikh Ibnu Baz
PELAJARAN
- Siapa Bilang Bekam Itu Sunnah?
- 5 Kelebihan Yang Diberikan Allah Kepada Unta
- Salah Kaprah Dengan Nama Kun-yah
- Saudariku, Jangan Engkau Lupakan Hakku, Hakmu, dan Hak Sesama Muslim...
- Benarkah Israfil Nama Malaikat Peniup Sangkakala?
- Pahala Donor Darah
- Talak Bagian 1 (Hukum Talak)
- Teladan Indah dari Salafus Shalih
- Menjadi Benalu Apa Tidak Malu?
- KAIDAH KETIGA
- Wasilah Dihukumi Sesuai Dengan Tujuannya
- mengenal qawaid fiqhiyah
- Ciri-Ciri Da'i Sesat
- Benarkah Bumi mengelilingi Matahari ?
- Shalat diatas Pesawat dan Jarak Safar
- Aurat Wanita di Depan Mahramnya (Bagian 2)
- Goresan Pesan Untuk Pembela Kebenaran
- Bolehkan Tidur Setelah Ashar ?
- Aurat Wanita di Depan Mahramnya (Bagian 1)
- Lihatlah, Siapa Mahrammu (2)
- Lihatlah, Siapa Mahrammu (1)
- Dalil-Dalil yang Mewajibkan Cadar (2)
- Dalil-Dalil yang Mewajibkan Cadar (1)
- Dalil-Dalil yang Tidak Mewajibkan Cadar (2)
- Dalil-Dalil yang Tidak Mewajibkan Cadar (1)
NASHIHAH
- Dimana Letak Kebahagiaan?
- Obat Bagi Penderita Kasmaran
- Bagaimana Seharusnya Lelaki Shalih Memperlakukan Istrinya?
- Catatan Untuk Para Ayah
- Keutamaan ilmu
- Tentang Cinta
- Taman-Taman Kematian
- Nasihat Salamah bin Dinar kepada Khalifah
- Al-Imam Ahmad bin Hanbal Tauladan dalam Semangat dan Kesabaran
- Jaga Lisan - Berkatalah Yang Baik atau Diam
- Untukmu Ukhti Muslimah..
- Sebab-Sebab Kerasnya Kalbu
- Tanda-Tanda Kerasnya Hati
- Kenapa Anakmu Nakal?
- Nasihat yang Sangat Berharga dari Seorang Ibu kepada Putrinya
- Bila Istrimu Minta Cerai - Sebuah catatan dari kajian "Setengah isi setengah kosong"
- Hubungan Antara Keimanan dan Kesabaran
- Menuntut Kesempurnaan ?
- Paling Dicintai oleh Allah Namun Paling Diuji dengan Kesedihan...
- Bagi istri... Apalagi istri
- Pelipur Lara si Miskin
- Arti dari Sebuah Cinta
- Mencari Teman
- Faedah-faedah ilmu
- Yang Perlu Diperhatikan Guru Dalam Menyampaikan Pelajarannya
0 komentar:
Post a Comment