Friday, 31 May 2013

5 Kelebihan Yang Diberikan Allah Kepada Unta



"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan?” (QS. Al Ghasiyah: 17)


Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerlihatkan banyak ayat kebesaran-Nya kepada kita. Hanya saja kita, manusia, seringkali lalai darinya. Maka, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kita tentang kebesaran-Nya ini dalam Al-Qur’an. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk memerhatikan unta. Tentu, ketika Allah memerintahkan kita untuk memerhatikan satu ayat-Nya ini, di sana terdapat keagungan yang penting untuk kita perhatikan.

Unta, sebagai makhluk yang mampu bertahan di gurun, tentu memiliki susunan tubuh yang berbeda dengan hewan lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan organ-organ khusus yang menunjang hidupnya untuk membelah ganas dan kerasnya iklim gurun. Inilah sebagian kekhususan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadanya:

1. Punuk Unta
Punuk unta adalah gundukan lemak. Gundukan lemak ini berfungsi ketika terjadi kekurangan makanan. Lemak ini bisa diubah menjadi sumber tenaga dan air. Sehingga, unta dapat berjalan di padang pasir yang sangat panas dan bertahan selama sekitar tiga pekan tanpa makan dan minum. Selama masa ini, unta kehilangan 33 % berat badannya. Padahal, dalam kondisi yang sama seorang manusia meninggal dalam waktu 36 jam, dan kehilangan seluruh air dari tubuhnya serta 8 % berat badannya.

Ketika unta menemukan sumber air, ia akan meminumnya dan menyimpannya di tempat-tempat yang bisa menyimpannya, termasuk darah. Unta mampu minum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit.

2. Mata Unta

Bagian kelopak mata unta dapat tembus cahaya sehingga dia bisa tetap melihat walaupun matanya tertutup. Kelopak mata dan bulu matanya yang panjang berfungsi melindungi mata dari masuknya debu dan butiran pasir akibat hembusan badai pasir. Selain itu, bulu matanya bisa saling mengait membentuk semacam teralis melindungi mata dari debu.

3. Hidung Unta

Unta memiliki hidung yang dapat menutup ketika ada badai pasir, sehingga pasirnya tidak dapat mengganggu pernafasannya.

4. Kaki Unta

Walaupun unta membawa beban ratusan kilogram, kaki unta tidak terperosok ke dalam pasir. Allah menciptakan kakinya lebar sehingga bisa menahan tubuhnya agar tidak tenggelam ke pasir. Kemudian juga, Allah menciptakan kaki unta panjang untuk menjauhkan tubuhnya dari pasir yang panas membakar di wajahnya.

5. Tubuh Tertutup Kulit Tebal dan Rambut Lebat

Gurun pasir memiliki amplitudo suhu yang tinggi. Saat siang, suhunya sangat panas. Namun saat malam, suhunya turun drastis bisa sampai mendekati nol derajat. Nah, untuk mengatasi panas, Allah menciptakan lapisan-lapisan tebal tubuhnya pada bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan tanah. Sehingga, ketika unta duduk di pasir yang panas kulitnya tidak terbakar. Kulit tebal dan rambut lebat unta juga digunakan untuk melindungi dirinya dari dinginnya malam yang membeku.



Ma sha Allaah, inilah beberapa rahasia penciptaan unta. Tentu yang disampaikan di sini masih jauh dari hakikat ciptaan unta yang sebenarnya. Namun begitu, cukuplah ini sebagai cermin kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Dia tampakkan di dalam makhluk-Nya. Allahu a’lam bish shawab.

(Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 19 vol.02 1433H-2012M Hal. 53-56, penulis: Abdurrahman)

Sumber: Kabut Fajar

Monday, 20 May 2013

Renungan Untuk Para Pelaku Bisnis


بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah membawakan sebuah kisah yang pantas untuk kita jadikan renungan.
Dikisahkan bahwa ada seorang ulama yang menumpang sebuah kapal laut bersama para saudagar kaya (yang membawa banyak harta dan barang dagangan). Tapi kemudian, (di tengah lautan) kapal tersebut rusak (dan tenggelam bersama seluruh barang-barang muatan). Maka para saudagar tersebut serta merta menjadi orang-orang yang hina dan rendah (karena harta mereka tenggelam di laut) padahal sebelumnya mereka merasa mulia (bangga) dengan kekayaan mereka. Sedangkan ulama tersebut sesampainya di negeri tujuan, beliau dimuliakan dengan berbagai macam hadiah dan penghormatan (karena ilmu yang dimilikinya). Kemudian ketika para saudagar yang telah menjadi miskin itu ingin kembali ke negeri mereka, mereka bertanya kepada ulama tersebut: Apakah anda ingin menitip pesan atau surat untuk kaum kerabat anda? Maka ulama itu menjawab: “Iya, sampaikanlah kepada mereka: Jika kalian ingin mengambil harta (kemuliaan) maka ambillah harta yang tidak akan tenggelam (hilang) meskipun kapal tenggelam, oleh karena itu jadikanlah ilmu (agama) sebagai (barang) perniagaan (kalian)”1.

Kisah di atas memberikan pelajaran kepada kita semua tentang hakikat kemuliaan dan kebahagiaan yang seharusnya kita utamakan dalam kehidupan ini, yaitu kemuliaan yang selalu menyertai diri kita dalam semua perjalanan yang kita lalui sampai di akhirat nanti.

Adapun kemuliaan semu dan sesaat maka akan berakhir seiring dengan berakhirnya dunia ini dan itu sangatlah cepat terjadinya.
Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al Hasyr:18).
Imam Qatadah bin Di’amah al-Bashri berkata tentang ayat ini: “Senantiasa Tuhanmu (Allah Ta’ala) mendekatkan (waktu terjadinya) hari kiamat, sampai-sampai Dia menjadikannya seperti besok”2.

Cobalah renungkan nasehat berharga dari Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berikut ini: “Sesungguhnya bentuk-bentuk kebahagiaan (kemuliaan) yang diprioritaskan oleh jiwa manusia ada tiga (macam):

  1. 1. Kebahagiaan (kemuliaan) di luar zat (diri) manusia, bahkan kebahagiaan ini merupakan pinjaman dari selain dirinya, yang akan hilang dengan dikembalikannya pinjaman tersebut. Inilah kebahagiaan dengan harta dan kedudukan (jabatan duniawi).
    Kebahagiaan seperti ibaratnya seperti kebahagiaan seseorang dengan pakaian (indah) dan perhiasannya, tapi ketika pandanganmu melewati penutup dirinya tersebut maka ternyata tidak ada satu keindahanpun yang tersisa pada dirinya!

  2. 2. (Bentuk) kebahagiaan (kemuliaan) yang kedua: kebahagiaan (kamuliaan) pada tubuh dan fisik manusia, seperti kesehatan tubuh, keseimbangan fisik dan anggota badan, keindahan rupa, kebersihan kulit dan kekuatan fisik. Kebahagiaan ini meskipun lebih dekat (pada diri manusia) jika dibandingkan dengan kebahagian yang pertama, namun pada hakikatnya keindahan tersebut di luar diri dan zat manusia, karena manusia itu dianggap sebagai manusia dengan ruh dan hatinya, bukan (cuma sekedar) dengan tubuh dan raganya, sebagaimana ucapan seorang penyair:
    Wahai orang yang (hanya) memperhatikan fisik, betapa besar kepayahanmu dengan mengurus tubuhmu Padahal kamu (disebut) manusia dengan ruhmu bukan dengan tubuhmu
    3Inilah keindahan semu dan palsu milik orang-orang munafik yang tidak dibarengi dengan keindahan jiwa dan hati, sehingga Allah Ta’ala mencela mereka dalam firman-Nya:

    وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ

    Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh (penampilan fisik) mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar” (QS al-Munafiqun: 4).


    Artinya: mereka memiliki penampilan rupa dan fisik yang indah, tapi hati dan jiwa mereka penuh dengan keburukan, ketakutan dan kelemahan, tidak seperti penampilan lahir mereka4.

  3. 3. (Bentuk) kebahagiaan (kemuliaan) yang ketiga: inilah kebahagiaan yang sejati, kebahagiaan rohani dalam hati dan jiwa manusia, yaitu kebahagiaan dengan ilmu yang bermanfaat dan buahnya (amalan shaleh untuk mendekatkan kepada Allah Ta’ala).
    Sesungguhnya kebahagiaan inilah yang menetap dan kekal (pada diri manusia) dalam semua keadaan, dan menyertainya dalam semua perjalanan (hidupnya), bahkan pada semua alam yang akan dilaluinya, yaitu: alam dunia, alam barzakh (kubur) dan alam tempat menetap (akhirat). Dengan inilah seorang hamba akan meniti tangga kemuliaan dan derajat kesempurnaan”5.

Demikianlah, semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi renungan untuk kita semua, serta menjadi sebab untuk kebaikan diri kita di dunia dan akhirat.

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Kendari, 26 Shafar 1434 H

1 Kitab “Miftaahu daaris sa’aadah” (1/107).
2 Dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab beliau “Ighaatsatul lahfan” (hal. 152-Mawaaridul amaan).
3 Mulai dari sini sampai akhir paragraf ini adalah keterangan tambahan dari penulis.
4 Lihat “Tafsir Ibnu Katsir” (4/472), “Tafsir al-Qurthubi” (18/124-125) dan “Fathul Qadiir” (7/226).
5 Kitab “Miftaahu daaris sa’aadah” (1/107-108).
 —
Penulis: Abdullah bin Taslim al-Buthoni

PENERIMAAN SANTRIWATI BARU PONDOK TAHFIDZ MA'HADUL QUR'AN BOYOLALI

PENERIMAAN SANTRIWATI BARU PONDOK TAHFIDZ MA'HADUL QUR'AN


Meniti ilmu guna mengikuti jejak salafussholeh.. 



Pondok tahfidz Ma'hadul Qur'an Boyolali Menerima pendaftaran santriwati baru. (khusus putri) Dengan dua program unggulan 

1.Program MadrasatulQur'an Aliyah (MQA) -setingkat SMA-
Masa pendidikan 3th.
Praktek mengajar+ muroja'ah 1tahun.
Target: 
- hafal qur'an 30juz 
- Memahami berbagai ilmu syariah sesuai alqur'an dan sunnah serta mengamalkannya
- Mendapat ijazah pondok setingkat SMA dan ijazah paket C. 
*Syarat: akhwat lulus SMP atau sederajat
Mata Pelajaran: aqidah, akhlaq,tafsir, fiqh, hadits, faroidh, ulumul qur'an, mustolah hadits, manhaj da'wah,  nahwu, shorof, lughoh muhadatsah, ta'bir wa insya', imla'wa khot, khitobah,  bahasa inggris, matematika, bahasa indonesia, Ketrampilan , olahraga, dll


2. Program tahfidz murni (TM) untuk akhwat setelah lulus SMA atau sederajat
Masa pendidikan 2th atau kurang.
Ditambah Praktek mengajar hafalan+muroja'ah 1th. 
Target: 
- hafal qur'an 30juz 
- Memahami dasar dasar agama sesuai Alqur'an dan sunnah.
*Syarat: akhwat lulusan SMA atau sederajat atau umur 18+
Telah mampu membaca Alqur'an 
mata pelajaran tambahan: Aqida, akhlaq, fiqh, tafsir , hadits
KBM dimulai dari hari datang kepondok.



Fasilitas

Pengajar Alumni Timur Tengah,  Lipia jakarta dan para hafidzoh serta alumni ponpes pesantren salaf 
makanan sehat dan bergizi  3 x sehari
asrama khusus putri yang representative
tempat tidur ranjang dan kasur busa
almari pakaian
lapangan untuk berolahraga khusus putri tertutup pagar tembok tinggi 
udara sejuk khas boyolali sehingga cocok untuk menghafal al qur'an 
kesehatan ditangani dokter dan team medis



Persyaratan:

1. mengisi formulir pendaftaran 

2. fotocopy
- ijazah atau nilai raport
- kartu keluarga (KK)
- KTP ortu atau wali (ayah dan ibu)
- akte lahir santriwati 

3. membayar uang pendaftaran 100 ribu

4. test boleh dilakukan via telpon setelah dilengkapi semua persyaratan dg dikirim ke alamat pendaftaran 
SDIT Ibnu Umar Boyolali
Jalan Raya. Boyolali - Klaten KM 1.
kelurahan. Kemiri. kec. Mojosongo  kab. Boyolali Jawa tengah
085326571234
atau datang langsung ke pondok 


5. santriwati diantar mahramnya

Pendaftaran dibuka mulai tgl 11 mei - 25 juni 2013


Tes ujian masuk pondok
1. wawancara latar belakang
2. baca qur'an
3. wawancara  wali murid


Calon santriwati yang diterima harus sudah masuk tanggal 14 agustus 2013M


Biaya sekolah murah karena disubsidi
*Program TM 
Pendaftaran dan uang pangkal200rb
Spp 175rb/bulan


*Program MQA. Setingkat aliyah
Pendaftaran 100rb
Uang pangkal 1jt
Uang buku 200
Spp dari bulan agustus 300rb
biaya murah karena bersubsidi dari donatur


bagi yang tidak menginginkan disubsidi silahkan menambah sesuai kemampuan.


Info pendaftaran. 
Abu Riyadl Nurcholis, Lc 085326571234
M. fauzan 085647000929


Alamat pondok
Pondok Pesantren Ma'hadul Qur'an
(dulu Islamic centre umi barokah)
Jl Profesor Soeharso, Gatak, Kebontimun,
Kiringan, Boyolali
( -/+200m Utara Terminal Boyolali , Barat Perum Galaxy)


Alamat Tempat pendaftaran:
SDIT Ibnu Umar Boyolali
Jalan Raya. Boyolali - Klaten KM 1.
kelurahan. Kemiri. kec. Mojosongo  kab. Boyolali Jawa tengah
085326571234


Mudir Ma'had