Monday, 17 June 2019

We All Get Sad


We all get sad sometimes, and that’s a normal human feeling. However, we need to remember that Shaytān can sometimes use sadness to defeat the believer, turn him/her against Allāh, lead them astray and/or turn them to disbelief entirely.
_
The reality is, we all go through certain situations that make us sad. But Shaytān, if he fails to make people commit sins, he would work on making them ungrateful to Allāh and hopeless of any change in their life. Sadness is a great opportunity for him to do that. It is ok to be sad, but if you remain in sadness for too long, you’ll get weaker and your interest in worshipping Allāh and doing good deeds will get weaker also and you will start to imagine hopeless scenarios on how things will never get better. You will start forgetting all the good Allāh has done for you in the past and all the good you’re living in now because of fixating your mind and heart and energy on the current problem or what you are currently missing.
_
This feeling of total ingratitude to Allāh eventually leads one to disbelief in Him.
_
As Shaytān said:
“Then I will come to them from before them and from behind them and on their right and on their left, and You will not find most of them grateful [to You].” (Qur’an 7: 17)
_
So watch your sadness. Do not allow it to stay too long. There is hope, there is always hope and Allāh will always help.
_
There will always be relief and there is always hope. Get out of the sadness and do something positive that you love and that benefits people and in sha Allāh, you will benefit as well and you will be assured. Why else will Allāh forgive your sins for being sad? Because He loves you. Afterall, this entire life is temporary. On the Day of Judgement we’ll feel that we didn’t live but for a few hours, and there is nothing in this temporary world that is worth damaging your relationship with your Eternal Creator, The Owner of The Day of Judgement, The Most Merciful.

To Those Who Are Suffering


To those who are suffering, I know it’s not easy but it’s one of those things that you have to take slowly, one day at a time. Overcoming the pain may feel so far away and at distance, and sometimes it feels like you will never reach that joy, but it’s closer than you think, trust your Lord when He ‎says that “Verily with every hardship is ease” so what you’re feeling right now is only temporary, I promise
_
I know that it seems so hard and impossible because you’re hurting. But let me tell you, one day before you know it, you will look back and be amazed at your own strength in being able to walk forward even at times when you wanted to stop, you still managed to crawl forward through such painful times throughout your life.
_
And I know that you feel like this feeling of a crumbling heart will never end but know, it’s closer than you think. You’re not weak. You’re brave and strong for fighting to get back up. Isn’t it beautiful that when you feel the world falling apart around you, Allāh granted you patience and īmān. You found strength in your struggle and you’re pushing forward. It’s going to take time but know for sure that you have the courage to surpass this - in due time, in the right moment, Allāh will surely grant you what you want and a beautiful reward (Jannah).

Tuesday, 31 October 2017

Apakah Allah Mencintaiku?

(Renungan Malam)

Syeikh Ali Musthafa Thanthawi -rahimahullah- pernah berkata:

"Apakah Allah mencintaiku?"

Pertanyaan ini terus mengusikku!
Aku teringat bahwa kecintaan Allah Ta'ala kepada hamba-hamba-Nya hadir karena beberapa sebab dan sifat yang disebutkan didalam al Quran al Karim..
Aku membalikkannya kedalam memoriku, untuk membandingkan apakah diriku sudah seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur'an, agar aku dapat menemukan jawaban atas pertanyaanku itu.

Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang bertakwa" dan aku tidak berani menganggap diriku bagian dari mereka (yang bertakwa)..!
Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang sabar" maka aku teringat betapa tipisnya kesabaranku...!
Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang berjihad" maka aku pun tersadar akan kemalasanku dan rendahnya perjuanganku...!
Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang berbuat baik"
Betapa jauhnya diriku dari sifat ini.

Saat itulah aku berhenti meneruskan pencaharian dan pengamatanku : Aku takut bila nanti aku tidak menemukan sesuatu pun didalam diriku yang dapat menyebabkan Allah mencintaiku !

Aku periksa semua amal-amalku....
Ternyata di dalamnya banyak yang bercampur dengan kemalasan/kelemahan, kotoran-kotoran dan dosa-dosa. seketika itu terbersitlah dalam ingatanku firman Allah Ta'ala :

( إنّ الله يحب التوابين )

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat."

Seakan-akan aku menjadi faham bahwa ayat itu adalah untuk diriku dan orang-orang yang sepertiku, seketika mulutkupun mulai komat-kamit membaca:

أستغفر الله وأتوب إليه
أستغفر الله وأتوب إليه
أستغفر الله وأتوب إليه

Astaghfirullah wa Atuubu ilaihi

"Aku memohon ampunan Allah dan aku bertaubat kepada Nya"

Diterjemahkan dari: www.mktaba.org
Oleh: ACT El-Gharantaly

Khatirah


Setiap orang punya prolem hidup masing-masing.
Bahkan dia yang berkata, "aku baik-baik saja".

Bagai warna dalam lukisan, kadang kita tak menyukai warna tertentu, namun kita harus membubuhkannya di atas kanvas, agar lukisan kita menjadi indah. Seperti itulah problem dalam hidup.

Semua telah ditakdirkan menurut ukurannya masing-masing.
Masalahpun punya takdirnya sendiri untuk usai.
Tersenyumlah kawan, karena engkau tak sendiri.
Disana ada ribuan orang sepertimu, namun mereka memilih diam, membalut luka dengan senyuman.
Yang tampak tegar dihadapanmu, namun tersungkur khusyuk dalam munajat.
____________
Madinah 05-05-1437 H
ACT El-Gharantaly

Monday, 24 July 2017

Catatan Pinggir

Tak ada seorangpun dalam hidup ini melainkan pernah merasakan pahitnya ujian hidup, bahkan para nabi sekalipun. Karena kita tinggal diatas bumi yang sama, tempat yang memang disiapkan untuk menjalani ujian.
Berterima kasihlah pada orang yang telah memberimu maaf sebelum engkau memintanya.

Berterima kasihlah pada mereka yang berhasil mengerti keadaanmu sebelum engkau menjelaskannya.
Berterima kasihlah pada mereka yang telah mencintaimu dengan segala kekurangan yang ada padamu.
Do'akan kema'afan untuk orang-orang yang telah menyakitimu dalam diam. Yang selalu menebar fitnah dan permusuhan agar orang lain membencimu.

Satu hal yang harus engkau ingat, bahwa penafsiran orang lain tentang dirimu takkan memberi pengaruh apapun tentang siapa dirimu disisi Allah.
Pujian manusia itu semu.
Bila mereka cinta, mereka akan menghiasimu dengan sejuta sanjungan. Namun bila mereka benci, mereka akan membuatmu lebih buruk dari apa yang ada dalam benakmu.
Lelah dan selalu berujung sepi.. itulah akhir kisah dari mereka yang menjadikan ridho manusia sebagai obsesi hidupnya...

Semoga kita termasuk orang-orang yang hidupnya hanya untuk mencari ridho ALLAH Azza wa Jalla

- Ustadz Aan Chandra

Tuesday, 4 April 2017

🍃 Akan Ada Kabar tentang Diriku 🍃

Pernah aku mendengar kabar berita
Sahabatku fulan sedang dalam perjalanan kerja, terjatuh dari kendaraannya, koma, dan meninggal dunia
Semua kabar datang tiba-tiba
Tak ada yg menyangka

—-

Hingga aku pun terbayangi
Barangkali sore nanti atau esok pagi
Akan ada berita yang sama, dari sahabat atau saudara
Memberikan kabar duka 
kepada kerabat lainnya, 
bahwa aku (menyebut nama), telah meninggal dunia..

—-

Siapa yang sangka hidup ku masih lama?
Siapa yang yakin sore nanti aku masih kuat bekerja?
Siapa yang menjamin satu menit setelah ini aku masih terus dapat bernafas dengan lega?

—-

Ketahuilah kawan,
Kematian,
Ia menyapa tanpa diminta 
Datang tanpa disangka 
Menghampiri tanpa perlu membuat janji
Kedatangannya pasti dan tidak bisa dihindari

—-

Mengagetkan memang
Namun Allah telah lama inginkan
Bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian,

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS. Ali Imran: 185).

—-

Kini aku bertanya pada diri sendiri,

🔺Bekal apa yang sudah kukemas utk ku bawa pergi?🔺

Biar penatku tak hanya menjadi sendu karena banyak membuang waktu
Karena datangnya ia, tak kan lebih dulu menanyai tentang kesiapanku

Karena kelak akan ada kabar tentang diriku
Bahwa aku..
Tak lagi dapat membuka mataku

======

🔊 Broadcasted by :
Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta
(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)
✉️/📱085747223366

[ via Telegram Channel Muslim.Or.Id ]

Catatan

Tidak semua ucapan orang lain itu harus didengarkan. Terlebih jika itu hanya prasangka, kesimpulan, apalagi penilaian sepihak dari orang yang kenal juga tidak dengan kita, apalagi memahami kita.

Lebih baik fokus terus memperbaiki diri. Jika menganggu kita, ambil jalan aman dengan menjaga jarak, atau bila perlu bangun benteng kokoh dari orang-orang ini.

Dunia ini akan benar-benar gelap gulita jika semua ucapan orang dimasukkan ke dalam hati.

- Tere Liye

Saturday, 23 July 2016

Khatirah



"Kehidupan mengajariku untuk tidak larut dalam penantian, menjadi pengekor dalam kehidupan orang lain, atau mencerca orang yang tak berhak aku cerca..
Orang yang merasakan ketenangan saat dekat denganku, maka dia akan bersamaku untuk selamanya -insyaAllah-
Siapa yang ingin pergi, maka pergilah untuk selamanya.
Hidup akan terus berjalan baik saat mereka bersama kita atau pergi meninggalkan kita.
Kenangan indah tetap akan ada saat bersama atau tanpa mereka.
Dunia takkan berhenti berputar karena kepergian seseorang.
Aku benci kepalsuan, aku tak ingin menjadi orang lain agar bisa diterima orang lain."
~Musthofa Lutfi Al-Manfaluthi -rahimahullah~

Oleh Ustadz Aan Chandra

Friday, 8 July 2016

Melewati



Aku selalu percaya pada proses dan berusaha untuk tidak tergesa-gesa. Proses itu memakan waktu, membuat khawatir, membuat ragu, dan membuat lelah. Namun, melalui proses itu pula pembelajaran-pembelajaran terbaik itu hadir.

Aku percaya kalau kita mampu melewati satu hari dalam menunggu, maka kita mampu melewati hari kedua-ketiga-dan seterusnya. Kalau kita mampu melewati satu hari perjuangan untuk melepaskan sesuatu, maka kita mampu melewati hari-hari berikutnya. Hingga pada satu titik kita telah mengetahui bahwa kita sudah jauh dan berhasil melewati semua itu.

Memang kita sempat ragu, sempat khawatir tidak bisa melewatinya, sempat resah tidak bisa melepaskan sesuatu atau memperjuangkan sesuatu. Tapi yakinlah, kadang dalam hidup ini kita hanya perlu sekedar menjalaninya tanpa banyak bertanya.

Aku percaya kalau kita bisa melewati hidup dengan segala liku perjuangannya ini. Hari ini mungkin kita belum ikhlas, suatu hari kita akan menyaksikan betapa berharganya perjuangan yang kita tempuh saat ini.

- Kurniawan Gunadi

Sunday, 18 October 2015

Dia tahu yang terbaik untukmu dan untukku

Mungkin pernah dalam satu waktu dalam kehidupan kita, tetiba kita teringat dengan masa lalu kita. Masa yang sebenarnya ingin kita lupakan dan kita buang, jauh dibelakang. Namun pada beberapa kesempatan ingatan itu muncul kembali.

Namun, terkadang kita lupa... bahwa bila kita tidak melewati "masa" itu, mungkin kita tidak akan berdiri ditempat kita berdiri sekarang ini. Bila kita tidak melewati masa itu, mungkin kita tidak akan bertemu dengan orang-orang yg sekarang ada didekat kita. ☺
Ya.. saya terkadang juga sering lupa akan hikmah dari 'kepahitan' yang saya lalui, hanya fokus pada lukanya *sigh* .. hingga pada suatu waktu saya baru menyadarinya, bahwa semua yang terjadi adalah untuk kebaikan saya. 😢

Banyak yang terjadi dalam hidup saya, dan alhamdulillah untuk apapun yang telah Allah taqdirkan, saya hanya meyakini bahwa Dia adalah satu-satunya Dzat yang takkan pernah menyakiti saya dan tak akan menimpa saya kecuali apa yg telah Dia tetapkan.. 💕

Segala hal yg terjadi dimasa lalu saya adalah pendidikan Allah bagi saya, pendidikan agar saya siap melalui hari ini. Agar saya siap menjalani taqdir yg telah Dia tetapkan. Dan semua yang Dia tetapkan adalah yang terbaik bagi hambaNya.

Hal-hal yang kita lalui dimasa lalu adalah pembelajaran yg sangat berarti untuk menempa diri kita agar bisa berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan tak lupa, juga sebagai pembelajaran untuk bisa ikhlas memaafkan pada kata maaf yang tak pernah terucap. Dan pembelajaran untuk memaafkan diri sendiri..

Dan, tingkatan ujian itu semakin hari akan semakin sulit. Ibarat anak sekolah, setiap bertambah kelas maka akan semakin sulit pula ujiannya. Namun, yang perlu dipatrikan dalam-dalam pada diri adalah, selalu, bahwa apapun yg Allah tetapkan insyaAllah itulah yang terbaik. Allah lebih mengetahui mana yg terbaik bagi hambaNya . . .

Jangan hujat masa lalu kita atau masa lalu orang lain. Jangan pula memandang remeh seseorang karena masa lalunya yang kelam. Karena setiap orang memiliki hak untuk berubah menjadi lebih baik. Dan kita pun barangkali memiliki masa lalu yg lebih kelam. Masa yg benar-benar ingin kita lupakan. Dan kita juga tidak ingin bila orang lain menilai kita hanya dari masa lalu kita.

Bagaimanapun, masa lalu memiliki peran besar dalam pembentukan sosok kita yg sekarang.

Bersyukur selalu kepada Allah atas APAPUN yang Dia tetapkan. Semua hal yang terjadi memiliki alasannya untuk terjadi.  Dan segala sesuatu yg menimpa kita tidak lepas dari KebijaksanaanNya, RahmatNya, dan KeadilanNya. 💖💖